[Review] Noragami

source: google images
Saya nggak sengaja menemukan this precious thing dalam laptop teman saya, jadi dengan kemampuan menjarah yang profesional, begitu teman saya tersebut terlelap, buru-buru saya memindahkan seluruh anime dari dalam laptopnya ke laptop saya. Termasuk Noragami ini, yang sama sekali nggak bikin nyesel ketika menontonnya. Kokoro is filled with tears of joy~~~~

Anime tersebut diadaptasi dari manga berjudul sama karya Adachitoka yang mulai diserialisasi di Majalah Shonen pada tahun 2011, yang kemudian tayang pertama kali di Jepang pada Januari hingga Maret 2014.

Garis Besar

Noragami adalah anime berkisar tentang kehidupan Yatogami (Dewa Yato), dewa delivery yang akan mengabulkan seluruh permintaan apa pun dengan bayaran sebesar 5 yen. Meskipun seorang dewa, Yato sendiri nggak begitu dikenal bahkan nggak punya kuil. Hingga pada suatu hari, Yato diminta seorang anak yang kehilangan kucingnya bernama Kaisar, dan ketika mencari kucing tersebut, Yato nyaris tertabrak bus dan berhasil diselamatkan oleh seorang gadis SMP—yang diketahui bernama Iki Hyori. Sejak kejadian itu, Hyori dan Yato terhubung satu sama lain. Dan keduanya jadi saling terlibat dan dikejar-kejar oleh sejumlah siluman liar. Yato yang baru saja 'memcat' regalia (senjata suci) Tomone, nggak bisa berbuat apa-apa selain menghindari kejaran siluman-siluman itu. Lalu, tepat di saat Yato terdesak, dia melihat sebuah roh murni berwujud butiran salju dekat kotak sampah. Dengan keyakinan yang kuat, Yato akhirnya menitahkan butiran salju itu untuk menjadi pengganti Tomone, yakni sebagai regalia yang baru. Bernama Yukine, seorang manusia yang meninggal pada usia muda dan nggak ingat apa-apa tentang kehidupan sebelumnya. Yukine dapat berwujud katana (pedang) dengan sebutan Sekki.

Semenjak itu, ketiga tokoh tersebut memulai petualangan seru dalam membasmi siluman yang berkeliaran mengganggu kehidupan manusia.

Karakter-Karakter

Yatogami

Seperti sudah menjadi pakem dalam manga-manga shonen, tokoh sentral dalam Noragami ini punya sikap konyol cenderung bodoh, suka makan, naïf, berisik, tetapi menyimpan potensi dan kekuatan besar. Adalah Yatogami, seorang dewa nggak dikenal dan gelandangan alias nggak punya kuil. Berwujud sosok pemuda dengan kisaran usia 17 tahun. Iris matanya biru langit, dan berambut hitam raven. Meskipun dewa, Yato hanya mengenakan stelan olahraga jersey dan scarf di lehernya. Terkadang dia tidur di kuil-kuil dewa lain dan—saking miskinnya—menerima panggilan membersihkan toilet manusia untuk mengumpulkan banyak uang agar dapat membangun kuil sendiri dan memperoleh lebih banyak pengikut.

  

Tingkah laku yang nggak mencerminkan sifat dewa itu jelas membuat orang-orang di sekitarnya menjadi ragu dan meremehkan kemampuan Yato. Padahal sesungguhnya, sebelum memutuskan untuk menjadi dewa delivery, Yato adalah seorang dewa malapetaka (God of Calamity) berdarah dingin yang telah membunuh banyak manusia dan regalia dewa lain. Namun, entah sebab apa, kehidupan yang sarat kekejaman dan berdarah-darah itu segera ditinggalkan Yato.

  

Dalam anime, suara Yatogami diisi oleh Hiroshi Kamiya, yang juga menjadi seiyuu Rivai Hecho si-cebol-kesayangan di Shingeki no Kyojin (Attack of Titan)~

Iki Hiyori

Seorang heroine dalam Noragami. Umurnya baru 15 tahun, masih duduk di bangku kelas tiga SMP. Jujur, gadis ini mengingatkan saya pada sosok Kagome dalam anime InuYasha~ anak SMP baik hati yang tulus dan lembut. Keduanya punya persamaan pula—sama-sama seorang mortal alias manusia yang kapan aja bisa mati diserang siluman dan  bakalan benar-benar merepotkan ketika tokoh sentral yang hidup ratusan tahun dan susah mati itu sedang berhadapan dengan para musuh. Berikut persamaannya~

Noragami
InuYasha
Tetapi pada episode-episode selanjutnya di Noragami, Hyori terus menerus menjelma setengah siluman (hanyou) semenjak nyaris tertabrak bus ketika hendak menyelamatkan Yato. Roh dalam tubuhnya bisa keluar sendiri bahkan tanpa disadarinya. Hubungan Hyori dan Yato pun persis dengan pasangan legendaris Kagome-Inuyasha~ bhak. Berawal dari permintaan Hyori kepada Yato agar mengembalikannya menjadi manusia utuh, keduanya lantas melewati hari-hari bersama dan beberapa kali Hyori sebisa mungkin mencoba memberi pertolongan ketika Yato dilanda kesulitan dalam menghadapi para musuh.


Hanyou Hiyori~
Sehingga beberapa dewa yang memerhatikan mereka berdua berpikir, bahwa Hyori-lah yang telah sepenuhnya mengubah sosok Yatogami menjadi seperti itu alias nggak lagi sadis alias lebih berbelas kasihan~ ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Sounds alike. Hyori punya andil penting dalam kehidupan Yato, dan semakin lama, keinginannya untuk kembali menjadi manusia utuh hilang dan gadis itu memilih untuk terus bersama Yato beserta rombongannya.

Suaranya diisi oleh Maya Uchida.

Yukine


Berasal dari roh murni seorang anak-anak yang meninggal. Usianya mungkin sekitar empat belas tahunan dan masih sangat labil. Beberapa kali Yukine melakukan perbuatan buruk atau berpikir jelek, dan secara nggak langsung, dia akan memberikan rasa sakit pada tubuh Yato—sang tuan.

  

Jadi begini, saya jelaskan, sang dewa dan regalia secara emosional memiliki keterhubungan. Tapi cuma satu arah. Dan ketika jiwa regalia tercemar oleh sifat-sifat setan, maka sang dewa alias si tuan akan merasakan kesakitan dalam tubuhnya.

Nah, pada episode awal menjelang pertengahan, Yukine yang masih anak-anak sering dilanda kelabilan/?. Merasa kesal karena kehidupannya berbeda dengan anak-anak manusia seumurannya. Yukine pun mulai melakukan perbuatan dosa, seperti mencuri, berpikiran mesum, menghancurkan jendela sambil marah-marah karena putus asa, menggelapkan uang sumbangan, dan segala macam. Sampai puncaknya, hampir di sekujur tubuh Yato dipenuhi dengan luka-luka memar akibat kelakuan Yukine selama ini, dan Yato diperkirakan akan hangus jika nggak diselamatkan.



Yukine yang masih belum mengerti justru merasa masa bodo pada keadaan Yato yang sekarat. Dan diketahui satu-satunya cara menyelamatkan Yato adalah melenyapkan Yukine, tetapi Yato menolak untuk melepaskan anak itu. Ternyata ada alternatif lain, yakni ritual penyucian, tetapi bisa saja gagal jika regalia tersebut nggak mau bertobat dan mengakui perbuatannya. Benar saja, sebagian tubuh Yukine telah dikuasai sekumpulan siluman jahat. Lalu bagaimana? Well, baiknya tonton saja syendiri~~

Suara Yukine pun diisi dengan seiyuu yang sama dengan Eren Jaeger (Shingeki no Kyojin), yaitu Yuki Kaji. 

Sebetulnya ada banyak tokoh yang sering muncul sebagai pendukung cerita, tapi nggak seru kalau dibocorin semua.

Noragami ini cukup mengobati rasa rindu saya pada anime InuYasha (again~). Saya seorang konservatif yang memang punya masalah kesulitan move on, jadi apa pun itu, saya akan selalu dibayang-bayangi hal yang pernah bikin saya tergila-gila. Dan, hell, cerita Noragami kurang lebih memiliki banyak kesamaan dengan InuYasha, selipan humor-humor kampret yang selalu sukses bikin saya ngikik menggelinjang. Yang membedakan cuma setting, di mana InuYasha kebanyakan mengambil latar Sengoku Jidai alias Feudal Era sementara Noragami dilingkupi kehidupan modern dengan lebih menonjolkan sisi supernaturalnya seperti manusia-manusia yang kerap dibisiki setan untuk melakukan perbuatan keji.

Secara kesuluruhan, saya menyukai cerita-cerita samurai dan anime shonen penuh daraaaah~~ jadi saya merasa beruntung sudah menemukan Noragami. Terutama semacam cerita roman-komedi yang bikin saya betah bermalam-malam suntuk menghabiskan dua belas episode!

Tanpa terlihat menggurui, pesan moral yang disampaikan juga cukup mengena di hati. Bagaimana anggapan para dewa tentang manusia yang sering kehilangan arah, serakah, putus asa, iri dengki, padahal manusia adalah seorang mortal yang suatu saat bakal mati. Bukan seperti dewa yang bisa hidup selama-lamanya.

Tapi nggak ada mawar yang nggak berduri. Noragami juga punya kekurangan. Latar belakang setiap tokoh kurang digambarkan secara jelas dan seperti ditutup-tutupi. Sehingga saya sempat kebingungan untuk menyimpulkan kenapa bisa begini dan kenapa bisa begitu. Barangkali ini akibat episode yang sedikit ya?

Lima bintang plus buat si tengik Yatogami, dan empat dari lima bintang buat keseluruhan Noragami. 

He-he-he

You Might Also Like

3 komentar

  1. bner bnget! saya juga suka animenya and yg season 2 "noragami aragoto" juga kyaknya seru tuh,saya belum download sih, baru anime noragami nya ajj, tp dari sinopsis yg saya baca kya nya bgus, saya juga mau download noragami aragoto now... yahho!

    BalasHapus
  2. Ciusan, ini gua pas pertama kali nonton Noragami langsung kepikiran anime Inuyasha. Karena dari segi cerita hampir mirip. MC sama-sama pengguna pedang plus sama-sama sableng, pernah punya masa lalu buruk lalu di ubah menjadi lebih baik oleh seorang anak SMP berumur 15 tahun, punya teman yang berkhianat tapi jadi baik lagi, pernah nggak sengaja hampir atau bahkan membunuh perempuan pertama yang dekat dengan mc, pernah membunuh banyak orang hanya untuk kesenangan. Bedanya cuma MC cewek sama bapaknya, yang satu baik pengertian yang satu bapaknya kurang ajar

    BalasHapus