[REVIEW] Ruby Sparks (2012)

Image result for ruby sparks poster
Saya lebih suka cover hasil fanart ini, ketimbang official covernya. He-he.
Calvin Weir-Fields (Paul Danoadalah penulis muda terkenal karena novel perdananya yang langsung hit dan laris manis. Meski sukses, Calvin tetap nggak luput dari perasaan depresi akibat ditinggal cewe yang sudah dipacarinya selama 5 tahun, jadilah dia mencoba menciptakan tokoh baru dalam novelnya, Ruby, seorang pelukis imut yang menjadi dambaan Calvin. Ruby nggak hanya hadir dalam bentuk tulisan, tapi juga sesosok perempuan berambut merah yang selalu datang ke mimpinya dan berinteraksi dengan Calvin seolah-olah itu nyata.

Harry (Chris Messina), sang kakak, menyarankan Calvin untuk segera cari pacar baru, Bercinta, ciuman, dan melakukan hal-hal romantik lain, tapi Calvin menolak karena menurutnya kebanyakan cewe cuma menyukai ide-ide yang ada dalam kepalanya doang, alih-alih tertarik dengannya secara seksual. 

Sebagai penulis jomblo, Calvin menghabiskan waktunya membaca buku, mengetik di mesin tik, mengunjungi psikiater untuk konseling soal kesehatan mental, dan sesekali mengajak anjing piarannya -Scotty- berjalan-jalan. 

Sampai di suatu malam, Calvin begadang karena keasyikan menulis tentang Ruby, dan kesiangan. Begitu Calvin buru-buru untuk berangkat menemui agen penerbit bukunya, tiba-tiba seorang perempuan berambut merah nongol dari dapur rumah Calvin, makan semangkuk sarapan, sambil bilang, "I missed you in bed last night..."

Syok, karena sadar kalo Calvin tinggal cuma seorang diri, jomblo, dan gemar mengkhayal, akhirnya dia cepat-cepat mencari bantuan. Menelepon kakaknya, menelepon psikiater, dan menemui seorang penggemar yang kebetulan pernah memberikan nomor telepon sewaktu peluncuran buku. Calvin mulai merasa sinting, karena Ruby (Zoe Kazan) benar-benar menjadi sosok yang nyata!

Image result for ruby sparks gif

####

Aslik. Dari baca sinopsisnya aja, saya sudah mikir, ini pasti seru! Bhahahah saya mulai suka sama Paul Dano semenjak nonton Prisoners. Di situ dia berperan jadi cowo idiot yang culun dan mengenaskan. Dan saya cukup iba melihat dia ditindas di sana.

Lalu, sekitar dua hari yang lalu, saya ketemu film ini. Genrenya komedi-romantis, bukan genre favorit saya sih sebetulnya. Saya agak sangsi buat nonton film-film dengan aliran komedi-romantis holiwud yang kebanyakan cuma ngumbar big tits sama bokong doang. Humornya orang holiwud kan gimana, atuhlah. Itu sebabnya saya emang jarang mau nonton film komedi-romantis.

T A P I

Ruby Sparks membawa angin segar dalam kehidupan saya. Entahlah, mungkin karena ada Paul Dano atau premisnya yang unik; seorang penulis yang ketemu sama tokoh ciptaannya sendiri. Akhirnya saya berhasil duduk mantep cuma buat nonton film ini aja. Bukan hal yang mudah bagi saya untuk merasa terhibur sama film komedi-romantik, dan Ruby Sparks sukses mengalahkan saya.

Paul memerankan Calvin dengan sangat-sangat-cantik. Penulis yang clumsy, cupu, nggak punya teman, kesepian, depresif, nir-asmara, lakon itu dibawakannya dengan begitu keren sehingga terasa real. Yah, kebanyakan penulis kan liarnya cuma lewat tulisan semata, dan kikuk sekaligus janggal di dunia nyata. 

Zoe Kazan pun mampu mengimbanginya dengan baik, yang kebetulan juga pacarnya Paul di kehidupan sebenarnya, jadi mereka berdua nggak punya masalah dalam menumbuhkan kemistri itu, they're both too cute!

Image result for ruby sparks gif

Tanpa kelihatan murahan, Zoe dan Paul benar-benar menyuguhkan kisah percintaan yang lucu dan menggemazkhaan~ Paul sebagai Calvin yang sedikit anti-sosial dan doyan menyepi sementara Zoe sebagai Ruby yang sanguinis dan periang. Saya pun dibuat ngekek-ngekek sama hubungan mereka yang kebanyakan gabut.

Image result for ruby sparks gif

Tapi, dari situlah saya tahu kalo Ruby Sparks nggak cuma menampilkan kelucuan dan keromantisan belaka. Ada semacam pesan yang terselinap dari balik kisah gabut itu; penerimaan.

Dalam sebuah hubungan, memang kudu disertai dengan penerimaan, memaklumi kekurangan satu sama lain, juga nggak mesti menunjukkan kasih sayang dengan cara terlalu posesif dan mengekang. Saya melihat itu dari Ruby Sparks. Tanpa banyak adegan menye-menye nggilani, saya justru bisa menangkap betapa sedihnya Ruby yang sering dicuekin Calvin ketika cowok itu mulai tenggelam dalam dunianya sendiri. Dan di pertengahan menuju akhir cerita, terbongkarlah penyebab kenapa dulu mantan pacarnya mutusin si Calvin.

Karena selain nerdy, Calvin juga terlalu sibuk sama pikirannya sendiri sampai mengabaikan kehadiran orang lain.

Endingnya pun nggak semulus yang diharapkan Calvin. Bersama pacar barunya, Ruby, tokoh yang dia karang sendiri, kehidupan Calvin justru semakin rumit, ribet dan penuh kompromi. Dia nggak menyangka kalau mimpi yang menjadi nyata itu menjelma bumerang dan semakin bikin dia sedih sekaligus frustrasi.

Ruby yang diimpikannya ternyata nggak seperti itu. Cause life doesn't always go on his way.

Saya suka banget sama peran Paul Dano di sini. Sungguhan pas. Dia cocok dan karakter itu punya jiwa. Big applause juga buat Zoe Kazan yang merangkap jadi penulis skenarionya. Dia cewe imut sekaligus cerdas dan Paul is so much lucky for having her!

Image result for ruby sparks gif
uuuu Calvin my love~
Calvin yang canggung, tipikal anak baik-baik yang belum pernah ngapa-ngapain, dipaksa untuk mengatasi hubungannya sama seorang cewe yang pernah dia dambakan, dan semakin uncontrollable. Sekali lagi, Paul has done his job well.

Film hasil besutan duo Jonathan Dayton dan Valerie Faris ini memang layak diperhitungkan. Komedi-romantik-fantasi yang nggak picisan, penuh pesan, penuh makna. Saya senang akhirnya bisa menonton film yang bisa memuaskan saya.

5/5 BINTANG BUAT PAUL DANO DAN ZOE KAZAN

4.5/5 BINTANG BUAT RUBY SPARKS!

Image result for ruby sparks gif
menangyz...



You Might Also Like

1 komentar