[PUISI] Amnesiac


Image result for life painting abstract

KEHIDUPAN
Oleh: Sylvia Plath

Sentuhlah; dia tak akan mengering laksana bola mata
Medan serupa bulat telur, tampak sejernih air mata

Di sinilah kemarin, tahun kemarin---

Muka tombak dan setangkai lili yang berpisah
bagai rumpun tumbuhan di lahan luas;
seperti pintalan benang yang 
tak bernapas di sehampar permadani 

Jentikkan gelas itu dengan kukumu

kelak dia 'kan berdenting laiknya lonceng Cina
di antara sejumput udara
Biar di sana tak ada yang melihat, atau menjawab
Para penduduk tetap bergerak enteng bagai gabus
Selalu sibuk

Di bawah kaki mereka, ombak-ombak 
membungkuk 
dalam satu barisan
Tak pernah berbuat salah;
mengulur-ulur udara,
bertali kekang pendek, mengais-ngais seperti 
sekumpulan kuda dalam latihan pawai
Di pucuk sana, awan-awan bertengger mewah 
dipenuhi rumbai-rumbai persis bantal busa zaman Victoria;
wajah-wajah keluarga Valentine ini mungkin saja
membikin hati sang kolektor senang
Mereka berdenting serasi, mirip keramik cina
Di lain tempat, pemandangan tampak lebih cerah
Seberkas cahaya jatuh tiada hentinya, membikin silau

Sesosok perempuan lantas menyeret bayangnya ke dalam lingkaran

di sekitar piring rumah sakit yang polos
Semuanya serupa rembulan, atau secarik kertas kosong
yang kemudian tersiksa oleh perang batin secepat kilat

Perempuan itu menghadapinya diam-diam


Tanpa rasa sayang, mirip janin dalam botol

atau rumah usang, atau laut, atau sebuah gambar yang repang
Dia telah memasuki sekian banyak dimensi
Nestapa lalu amarah,  kemudian terusir,

Jangan ganggu...
Masa depan adalah burung camar kelabu 
Menggunjing dalam kepergiannya yang mirip suara kucing
Usia dan rasa ngeri, persis para perawat, selalu mengunjunginya
dan seorang laki-laki yang tenggelam, mengeluh soal demam tinggi,
dia mulai merangkak naik, 
untuk keluar dari lautan...

(Diterjemahkan dan disesuaikan oleh Amaliah Black)






AMNESIAC
Oleh: Sylvia Plath

Tak ada gunanya, tak ada gunanya sekarang,
untuk mengemis pengakuan

Tak ada hubungannya dengan 
kekosongan yang indah selain hampanya
nama, rumah gedong, kunci mobil

Si istri yang mirip boneka kini menghela, menghela
Empat bayi dan satu belaian 

Perawat seukuran cacing dan
semenit dokter melahapnya dengan rakus,
sesuatu yang renta terjadi 

Kulit lelaki itu mengelupas
Semuanya sia-sia!

Dia pun memeluk bantalnya
Persis saudara perempuannya yang berambut merah
yang tak pernah dia sentuh

Lelaki itu memimpikan sosok Barren yang baru,
barren yang banyak!
Serta warna-warna yang lain

Bagaimana dia mengarungi, mengarungi, 
mengarungi, setiap lanskap
yang meledak-ledak di bokong saudara-saudari mereka

Ekor komet!
dan uang mencairkan segenap sperma dari sana
Seorang perawat membawa masuk

segelas minuman hijau, satunya biru
Keduanya terbit di sisi lelaki itu laksana gemintang

Dua minuman yang menyala dan berbusa

O saudari, ibu, istri,
Lethe yang Manis adalah istriku
Aku tidak akan, tidak, tidak, 
tidak akan pulang!

(Diterjemahkan dan disesuaikan oleh Amaliah Black)



You Might Also Like

1 komentar