[CERITA SANGAT PENDEK] KOCENG

Image result for cat abstract painting
Pinterest
Buntalan berbulu itu memiliki sepasang mata, dan seketika punggungnya melengkung lantaran kaget mendengar sebuah bunyi gedebuk yang keras.

Hari ini, tanggal 28 Oktober, mesin pengering baju, yang baru beberapa minggu lalu direparasi, kembali tidak berfungsi. Ini tidak bisa dibiarkan. Galahad mendengar seseorang bergumam lalu menendang benda yang seharusnya sudah lama berakhir di tempat rongsokan. Tapi, Galahad diam saja, dia memilih meringkuk di bawah sofa, mengharapkan seseorang itu lekas pergi dan pulang membawakannya berkaleng-kaleng Whiskas tuna. Ingat, seekor kucing tidak diwajibkan membayar pajak. Seekor kucing juga bebas bermalas-malasan tanpa perlu takut kehabisan waktu.

Bunyi gedebuk itu lantas terdengar lagi, jauh lebih kasar dari sebelumnya. Galahad melirik sejenak, dan tahu kalau hal tersebut bukan sesuatu yang patut dikhawatirkan. Majikannya memang cepat marah; perempuan itu akan menendang—atau memukul sekaligus memaki apa saja yang tidak bekerja sesuai keinginannya.

Galahad sudah terbiasa.

“Demi Tuhan,” lagi-lagi perempuan itu bergumam, lebih tepatnya mengeluh. “Akan kujual seluruh perabot yang ada di rumah ini.”

Kali ini yang menjadi sasarannya adalah dispenser.

Cepat-cepat perempuan itu menenggak segelas air putih yang tidak dingin, tapi tidak juga panas. Galahad menatapnya dengan dagu menempel di kedua lengan yang merebah di lantai.

“Jangan menghakimiku,” Galahad mendapati majikannya itu tiba-tiba berbicara padanya. “Hari ini aku akan keluar, ke laundry pakaian. Kau mau makan apa?”

Whiskas tuna. Galahad berharap dalam hati. Pupil matanya melebar.

“Oke, akan kubelikan Royal Canin dan sekaleng Friskies.”

Tidak! Aku mau Whiskas tuna! Galahad memohon dalam diam, mencoba memberi isyarat dengan gerakan telinga ke depan. Celakanya, perempuan itu terlalu dungu untuk menangkap maksudnya.

Ketukan sepatu menggema menjauh, disusul dengan bunyi daun pintu yang ditutup. Galahad memutar bola mata, mendengus, kemudian menjilati bulu-bulu kuningnya yang baru saja disentuh perempuan itu.

Majikannya memang egois, nilai Galahad. Pantas saja semua lelaki berakhir meninggalkannya. [ ]

You Might Also Like

0 komentar